IMAN MANUSIA
Materi Kultum : sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Ya ayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikumus-siyamu kama kutiba ‘alallazina ming qablikum la’allakum tattaqun.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
- Ya ayyuhallazina amanu – Wahai orang-orang yang beriman
Berdasarkan buku Tafsir Al Baqarah 183 oleh Ahmad Sarwat, Lc. Ma (2019: 7) , yang dimaksud dengan orang-orang yang beriman dalam ayat ini adalah yang beragama Islam. Kewajiban berpuasa dibebankan atas orang-orang yang memeluk agama Islam dan menjalankan ajarannya. Sedangkan yang tidak memeluk agama Islam, seperti orang kafir, maka tidak diwajibkan menjalankan . - Kutiba ‘alaikumus-siyamu – Telah diwajibkan atas kamu berpuasa
Al Qurthubi menafsirkan ayat ini: “Sebagaimana Allah Ta’ala telah menyebutkan wajibnya qishash dan wasiat kepada orang-orang yang mukallaf pada ayat sebelumnya, Allah Ta’ala juga menyebutkan kewajiban puasa dan mewajibkannya kepada mereka. Tidak ada perselisihan pendapat mengenai wajibnya” - Kama kutiba ‘alallazina ming qablikum – Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian
Imam Al Alusi dalam tafsirnya menjelaskan: “Yang dimaksud dengan ‘orang-orang sebelum kalian’ adalah para Nabi sejak masa Nabi Adam ‘Alaihissalam sampai sekarang, sebagaimana keumuman yang ditunjukkan dengan adanya isim maushul.
Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, yang dimaksud di sini adalah Ahlul Kitab. Menurut Al Hasan, As Suddi, dan As Sya’bi yang dimaksud adalah kaum Nasrani. - La’allakum tattaqun – Agar kalian bertaqwa
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan dengan ringkas: “Maksudnya, agar kalian bertaqwa dari maksiat. Sebab puasa dapat mengalahkan syahwat yang merupakan sumber maksiat”
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.